Pengamat Politik Bagindo Togar Menilai Paslon YPN YESS Memalukan
Palembang, MP – Pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar, menilai Paslon 01 Yudi Purna Nugraha-Yenny Elita (YPN-YES) bikin malu Pilkada OKU, Bagindo menyebut apa yang dilakukan YPN-YES sangat tidak etis dilakukan calon pimpinan daerah.
Saat Debat publik kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Paslon 01 Yudi Purna Nugraha-Yenny Elita (YPN-YES) meninggalkan debat usai penyampaian visi-misi.
“Menurut saya yang diperlihatkan semalam saat debat Pilkada OKU Paslon YPN-YES meninggalkan debat bikin malu Pilkada OKU, itu tidak etis dilakukan oleh calon kepala daerah apalagi saat sedang siaran langsung di televisi, seharusnya kalau memang ada yang ketidakadilan penonton yang dilakukan penyelenggara selesai dulu debat tersebut,” kata Bagindo, Senin (18/11/2024).
Bagindo menduga Paslon 01 YPN-YES tidak siap melaksanakan debat dan membuat skenario seakan terzolimi agar mendapatkan simpati publik.
“Menurut saya ini bagian dari skenario mereka karena belum siap debat, seolah-olah mereka terzolimi agar mendapatkan simpati publik,”ungkapnya.
Tidak hanya di OKU banyak di Kabupaten lain bahkan Provinsi Paslon yang tidak siap melaksanakan debat karena mereka menganggap penyampaian visi-misi hanya syarat administrasi bukan menjadi referensi mereka untuk memimpin lima tahun kedepan.
“Ini yang jadi masalahnya kadang calon pemimpin daerah ini menganggap penyampaian visi-misi hanya syarat administrasi bukan menjadi referensi mereka untuk memimpin lima tahun kedepan, sehingga saat penyampaian visi misi terlihat lucu, bahkan ada juga visi misi dibuatkan orang lain jadi saat debat mereka tinggal baca saja,”tegasnya.
Ditambahkan Bagindo, kalau memang alasan dari YPN-YES meninggal debat karena penyelenggaraan debat berpihak kepada paslon 02 Teddy Meilwansyah-Marjito Bachri dengan jumlah penonton lebih banyak seharusnya selesaikan debat baru protes ke KPU.
“Saya tidak yakin KPU berani tidak netral atau berpihak ke salah satu Paslon, karena memang saat debat ini penonton di dalam ruangan dibatasi jumlahnya,”tutupnya. ***