“Sabandung” Simbol Kesetiakawanan Kota Bandung
Bandung, MP – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ingin membangkitkan rasa gotong royong dan kebersamaan warganya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pasalnya, banyak orang yang membutuhkan uluran tangan, tetapi banyak pula yang ingin menawarkan bantuan.
Program Sabandung, atau Sangu Bancakan Urang Bandung, akan menjadi gerakan bersama untuk saling menolong warga yang kesulitan. Gerakan ini akan dimotori oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung beserta aparatur kewilayahan. Tentu, semua warga Bandung diajak untuk ikut terlibat.
Sabandung perdana bakal dilaksanakan serentak di seluruh wilayah pada Jumat (8/5/2020). Selanjutnya, Sabandung digelar sepekan sekali. Sedangkan waktunya tergantung kewilayahan masing-masing.
Sabandung dikelola melalui dapur umum yang disiapkan oleh para kader PKK di seluruh wilayah Kota Bandung. Dengan tetap menjaga agar tak berkerumun dan mengedepankan pemberdayaan kader, Sabandung akan dikelola dari rumah-rumah melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
Para kader akan menyiapkan paket makanan yang bergizi lengkap, seperti karbohidrat, sayuran, dan protein, lalu akan didistribusikan kepada keluarga-keluarga miskin yang sangat membutuhkan karena terdampak Covid-19 secara ekonomi.
“Siapakah orang-orang yang sangat membutuhkan? Ada beberapa kriteria yang kita pilihkan. Yang pertama adalah orang yang sangat miskin dan duafa, kemudian masyarakat yang sedang menunggu bantuan dari baik Kota Bandung, provinsi, maupun dari pusat,” jelas Ketua TP PKK Kota Bandung Siti Muntamah Oded di Pendopo Kota Bandung, Kamis (7/5/2020).
“Ketiga adalah orang-orang yang nomaden, misalnya seperti anak-anak kos yang atau keluarga yang memang tidak bisa pulang kampung atau pulang mudik sementara dia sedang bekerja di sini. Itu juga menjadi perhatian,” lanjutnya.
Para pengurus RW dan kader setempat diharapkan telah memiliki data orang yang membutuhkan. Sabandung akan diantarkan ke rumah-rumah agar tak perlu ada warga yang berkerumun.
Siti menjelaskan, program ini menjadi kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat. Kendati didanai oleh Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK), namun dana tersebut tidak akan memadai jika digunakan secara terus menerus. Oleh karena itu, Sabandung ini juga membuka pintu dan mengajak orang-orang untuk bisa peduli, minimal untuk menolong tetangga terdekatnya.
“(Lewat dana PIPPK) bisa satu kali seminggu rutin sampai bulan Juni. Kalau mau setiap hari, berarti harus ada sumber dana lain. Harapannya adalah dengan adanya gerakan ini mengetuk hati para aghniya, orang-orang yang berbuat sosial,” katanya.
“Saya mengimbau kepada seluruh warga Kota Bandung khususnya warga yang berkecukupan bahkan lebih, jangan lupa untuk melihat, menengok kepada keluarga terdekatnya, tetangganya, tetangga kiri, kanan, depan, dan belakang. Pastikan bahwa kita memiliki partisipasi aktif dan selektif untuk memberi rasa nyaman untuk kehidupan warga yang sangat membutuhkan,” ujarnya.
“Saya yakin dari setiap apa yang kita berikan dengan sebuah keikhlasan, dalam sebuah kebersamaan, akan memberikan keberkahan melimpah ruah dan akan dicabutnya Covid-19 dari bumi,” imbuhnya. (***)